Jauh...
Hingga aku tergulai
dalam lemahku...
Liar...
Nadiku tak bersemedi...
Bergeming menuju
cercahannya...
Berjuang kekal sebelum
senja mengusut...
Dan memandang lagi...
Bohlam mulai menyala...
Tanda matahari
melarikan diri...
Namun yang kutunggu...
Hah..., Sudahlah...
Mungkin ini jalannya...
Bergerilya di
belakangnya...
Ya, Begitulah
seharusnya...
Tahu apa tahu...
Mengenal sedikit
saja...
Tapi “kata”nya
sama...
“Tuhan ini ya..”
perlahan melemah...
Sore mulai
memurattalkan diri...
Ini gawat, hari akan
segera berakhir...
Tapi itu semua hatiku
yang mengatakan...
Sedang aku duduk diam
disini...
Perlahan di timur
mengelam...
Air mata menetes...
Tapi aku,diam,
tersenyum...
Masih sama...
Hah, iming-iming bodoh
itu...
Takberguna sekarang...
Dan jangan bergurau!!!
Maaf...
Angin mulai membelai
halus...
Dan ini sudah mulai
berakhir...
Tanpa awan..
Seperti apakah jadinya
malam...??
Pikirlah..
Tapi aku masih
mengharapkan ini...
Harapan di sore ini...
“ Ketika kakimu mulai
merajut langkah untuk kesini, menyertakan awan dalam dirimu,
mengembangkan senyum terindahmu, menoleh ke arahku dengan tatapan
matamu datang menyapa...”
Dan engkau mulai
berkata
“ Selamat sore...”
Senyummu menyapa...
Itu akan indah
bagiku...
Meskipun shubuh mulai
mejelang...
0 komentar:
Posting Komentar