Titik nol
Dan hati mulai dingin
Menjadi penyeduh liar dimalam paling purba
Jauh, lengang dan melayang
Mataku menggigil dalam lamun
Melangkahi jarak tatap yang kian dalam
Dibagian mana kau mengecap ketika malam?
Aku bagian hitamnya
Serupa kopi yang menjaga aroma lamun
Dan kecaplah dengan perlahan
Sampai kau merasa
kau lebih rindu dirimu daripada tamu
Begitu kenang
Manakala mata dan senyummu lekat dalam kening
Dan aku hanya coretan kecil dibangku persimpangan
Mengenang gerai senyummu yang berhembus
Merusak rasa gigil dimata
Tidak ada yang mau melangkah
Dari titik nol
Hanya karena takut ia tidak melingkar lagi
Bagi saya, melingkar atau tidak hanyalah sebuah bentuk
Yang saya takut, kenangannya dari nol
(Yogyakarta, 2018)
Senin, 02 Juli 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar