Disaat pembatas
mempertemukanku pada sebuah jendela. Lalu membuka jendela-jendela
putih baru lainnya. Yang terisi oleh sebuah titik dari perihnya mimpi
kedua setelah jendela pertama. Lalu palsu ditengah menunduk “Siapa
aku?”, kembali meringis mengomentari kebodohan yang menari di
otakku “ya, siapa aku!”. Kini kembali ke jendela ke dua, yang aku
mengotak-atik di dalamnya, lama sekali tapi aku menang, sehingga tak
ada palsu yang menamparku.
Senin, 28 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar