Senin, 28 Oktober 2013

Kamu (2)


  Dua seperdelapan waktuku berubah debu yang dimana saja dia jatuh. Tanpa sosok pengagum yang tersakiti atasnya, yang tak ada kepalsuan diatasnya. Aku benci kegilaan datang pada saat ini, yang aku pulang membawa jendela-jendela itu. Lalu waktuku diukir senja kusut yang menyuruhku tunduk di sebuah kubus yang terletak kubah diatasnya. Sambil menampung tangan “Tuhan, nyatakanlah ini...”. Dan ditutup dengan kata “Kamu”.

0 komentar: