Rabu, 02 Oktober 2013

Tuhan biarlah

Sebelum dan sesudahnya...
Merana di dalam tajuknya...
Melengkapi jemarinya, ditanyanya...
Apakah aku pernah bertemu denganmu...?

Tidakkah percaya ini?
Sebuah cerita klasik dibalik memori...
Yang memutar seiring waktumu...
Lalu menetes jatuh di peluhmu...

Selagi lirikmu belum berubah...
Aku bernyanyi di kedalaman taman...
Yang bisa aku berbaring disana...
Merajut setiap helaian mimpi malamku...
Dan membuatku meletakkan gumamanku pada kata terakhir...
Yang itu kusebut tamanku...
Disana aku menunggumu...
Untuk mengubah lirikmu...
Dan aku selalu berharap...

"Tuhan biarlah ini hanya mimpi..."

0 komentar: