Kamis, 26 Desember 2013

Akhir

      Peduli apa yang kau tanamkan pada seuntai kalimat yang memanja keluar ? Tanpa balas bertepuk di keringatku, yang hanya ingin terutara untaian itu. Aku tahu surat kecil yang bernamakan aku hanya jadi pijakan lantai halaman rumahmu. Atau hanya jadi penghias di tempat pembuangan. Dengan sengaja kau bermain badik di depanku hingga membelai halus kedua kakiku dan menampar kasar lututku sehingga aku berlutut didepan kepiawaianmu memanjakan badik itu. Jika tak ada balas yang menepuk bahuku, mungkin akhir dari 189.216.000 butir debu yang kuhitung adalah ini. Atau disana kau berbagi rahasia dengan kucing rumahan ? Tapi apa pedulimu ? Takkan ada ! Untuk anjing liar sepertiku.