Untuk
apa aku terbang, hanya jadi pajangan pada setiap jendela yang
terbuka. Lalu menutupnya lagi ketika tak ada sapa yang berkata. Untuk
apa pula aku bersujud, apa pedulimu. Anjing liar ini telah gila dalan
setiap rancangan yang salah. Dan lebih banyak kata yang “Diharapkan”
pada kenyataan yang berselang di pintu. Sebenarnya mimpi ini tak akan
hilang dalam butiran jemari yang merangkak. Namun, untuk apa aku
terbang ? Dia hanya meninggalkan luka.