Pulanglah
Aku menunggumu pulang
Dengan jamuan rindu bercangkir-cangkir
Yang kerap membuatmu lupa
Jalan-jalan menuju tatap muka
Pulanglah
Aku banyak sekali menyimpan roti kenangan
Yang sengaja kujadikan wejangan
Bagaimana jarak dan waktu
Menjadi satu nama yang kurapal dalam doa
Pulanglah
Pada tiap-tiap jatuh yang berulang kali
Pulanglah
Dengan kerlap-kerlip gaunmu
Aku tak pernah menyoalkan waktu
Dengan cermin yang tiap petang memagut murungmu
Pulanglah
Tak perlu resah
Pada suatu nanti, ketika kau berpijak pada persimpangan
Aku telah membuatkanmu petunjuk arah
Yang mengarah kedalam harapku
Pulanglah
(Yogyakarta, 2018)
Sabtu, 30 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar